Hakikat Akuntansi dan Prospek Kerjanya di Masa Depan
OLEH: M. AGUNG SETIAWAN
FILOSOFI AKUNTANSI
Akuntansi
merupakan ilmu perhitungan bisnis. Atau banyak yang menyebutnya bahasa
bisnis. Karena setiap jenjang bisnis manapun pastilah membutuhkan sebuah
laporan keuangan yang mendasarkan perhitungan akuntansi. Sehingga
akuntansi menjadi bagian dari bisnis itu sendiri.
Dengan
teori yang berlandaskan pada pola hitungan yang lumayan rumit dan
dituntut ketelitian seorang akuntan, akuntansi memerlukan sikap
profesionalisme dan disiplin tinggi. Sejak dibangku SMA dan Kuliah,
seorang calon akuntan dibekali ilmu yang mendalam dalam hal
hitung-menghitung akuntansi. Tidak hanya menghapal prinsip dasar, tetapi
juga mampu memahami hakikat dari akuntansi secara baik, serta dihimbau
untuk mempunyai etika dan moral yang santun.
Sejarah
mencatat, perkembangan akuntansi berawal dari peradaban Babilonia,
berlanjut ke Mesir kuno dan Yunani Kuno, 3000 tahun sebelum masehi. Hal
ini seiring dengan perkembangan filsafat ditengah-tengah peradaban kuno
yang sedang berkembang. Sejak perdagangan mulai berkembang, sejak itu
pula akuntansi lambat laun semakin berkembang. Lewat kontribusi dan
pemikiran ilmuwan berbagai bangsa, akuntansi pun semakin modern.
Karena
akuntansi adalah ilmu sosial, ilmu yang mengkaji aktivitas
antarmanusia, maka ilmu ini berpedoman pada filsafat-filsafat para
pemikir selama beberapa abad. Contohnya dalam pencatatan transaksi
akuntansi, kejujuran adalah harga mati. Jika kejujuran tidak dipraktekan
maka akan terjadi kesalahan-kesalahan berkelanjutan dan merugikan para
pemangku kepentingan.
Oleh
karena itu, etika moral dan filsafat kebaikan perlu dipupuk dalam diri
seluruh akuntan modern saat ini, karena tidak akan mungkin sebuah ilmu
menjadi bermanfaat jika implementasi filsafatnya tidak sejalan
bersamaan. Karena itu filosofi dari akuntansi adalah kejujuran,
kedisiplinan, dan profesionalisme setiap akuntan dalam bekerja. Bukan
kewajiban, tapi kebutuhan.
MASA DEPAN AKUNTAN
Di
Indonesia sendiri, akuntan sangat diperlukan dalam berbagai bidang
profesi pekerjaan. Di setiap lini masyarakat maupun pemerintah,
spesialisasi kerja akuntan dapat dikatakan kurang. Hal ini sempat
dilontarkan pihak Bank Indonesia bahwa mereka kekurangan auditor untuk
mengawasi bank-bank komersil di Indonesia, sehingga akhir-akhir ini
banyak terdapat kasus fraud atau kecurangan yang dilakukan oleh
bank-bank komersil. Kasus Citibank misalnya, karena adanya kesempatan,
pegawai bank tersebut pun melakukan tindakan kejahatan terhadap
nasabahnya dengan membobol dana mereka. Kasus seperti ini baru diketahui
setelah nasabah yang lebih dulu melaporkan. Sangat jelas bahwa pihak
pengawas yang berkepentingan tidak bekerja secara maksimal.
Secara kolektif profesi akuntan sebagai auditor banyak diperlukan, ibarat perumahan jika tak ada security yang
menjaganya, kemungkinan maling dan perampok akan berkuasa. Kebutuhan
akan independensi seorang akuntan pun jelas diinginkan berbagai pihak.
Perusahaan besar yang memiliki andil terhadap perekonomian nasional,
pasti memiliki kewajiban pajak yang besar. Pemungut pajak (pemerintah)
tak ingin dipecundangi oleh mereka, karena akan merugikan perekonomian
nasional, dan tak lain caranya dengan memakai jasa akuntan yang kredibel
dan dapat dipercaya selain menggunakan akuntan pajak pemerintah.
Bahkan
banyak kasus-kasus kejahatan korupsi ditemukan oleh lembaga-lembaga
pemeriksa keuangan. Atau jika ada permasalahan hukum, akuntan
dilibatkan. Solusi jitu memperkerjakan akuntan pada beragam bidang
merupakan kemajuan akuntansi dalam era modern, saat ini. Apalagi jika
standar akuntansi secara internasional diterapkan, setiap negara
mempunyai standar yang sama dan memudahkan bertukar informasi keuangan
secara global.
Sudah
tak dapat dipungkiri, profesi akuntan adalah yang relatif prospektif
dalam kacamata bisnis dan pemerintahan. Karena detil kepentingannya di
atas ranah dunia kerja, menjadi modal penting memilih pekerjaan. Namun,
dituntut memahami hakikat akuntansi yang sebenarnya. Profesional, jujur,
adil, dan bebas KKN.
******
Contoh profesi yang dapat digeluti lulusan sarjana atau diploma akuntansi:
1. Kepala Departemen Akuntansi,
2. Akuntan Publik,
3. Kepala Perpajakan,
4. Staff Accounting,
5. Akuntan Pendidik,
6. Akuntan Pemerintah (pajak),
7. Coorporate Secretary,
8. Manajer Keuangan,
9. Analis Sistem Informasi Akuntansi,
10. Enterpreneur di berbagai bidang usaha baik industri maupun Jasa.
Posting Komentar